Mengambil Keputusan (Decision Making): Pengertian, Indikator, dan Contoh Pengaplikasian
Kemampuan mengambil keputusan (decision making) adalah salah satu keterampilan penting yang harus dimiliki oleh setiap individu, baik dalam dunia kerja, pendidikan, bisnis, maupun kehidupan pribadi. Keputusan yang tepat dapat membawa kemajuan, sedangkan keputusan yang salah bisa berdampak negatif pada banyak aspek.
Artikel ini akan membahas secara lengkap tentang pengertian mengambil keputusan menurut para ahli, baik dari luar negeri maupun Indonesia, indikator perilaku, dan contoh pengaplikasiannya di berbagai konteks.
Pengertian Mengambil Keputusan (Decision Making)
Secara umum, mengambil keputusan adalah proses memilih satu alternatif terbaik dari beberapa pilihan untuk mencapai tujuan tertentu. Ini melibatkan identifikasi masalah, analisis data, pertimbangan risiko, serta pemilihan solusi yang paling efektif.
1. Stephen P. Robbins (2003)
Menurut Robbins, “Decision making is the process of identifying and choosing alternatives based on the values and preferences of the decision maker.” Artinya, pengambilan keputusan adalah proses mengidentifikasi dan memilih alternatif berdasarkan nilai dan preferensi pengambil keputusan.
2. Herbert A. Simon (1977)
Herbert Simon, seorang ahli ekonomi dan peraih Nobel, menyatakan bahwa pengambilan keputusan adalah inti dari pekerjaan manajemen. Ia menyebutkan bahwa proses ini terdiri dari tiga tahap: intelligence (pengumpulan informasi), design (perumusan alternatif), dan choice (pemilihan alternatif terbaik).
3. George R. Terry
George Terry menyatakan bahwa keputusan adalah pemilihan di antara dua atau lebih alternatif untuk mencapai suatu hasil yang diinginkan. Menurutnya, keputusan merupakan titik awal dari tindakan manajerial.
4. Moekijat (2002) – Ahli dari Indonesia
Menurut Moekijat, pengambilan keputusan adalah proses memilih satu di antara beberapa tindakan alternatif untuk menyelesaikan masalah dengan hasil terbaik.
5. Siagian (2004)
Sondang P. Siagian menjelaskan bahwa pengambilan keputusan merupakan proses mental dan intelektual yang menghasilkan suatu kesimpulan sebagai dasar tindakan.
Mengapa Kemampuan Mengambil Keputusan Itu Penting?
Kemampuan mengambil keputusan yang tepat berdampak besar terhadap efektivitas pribadi maupun organisasi. Beberapa alasan pentingnya pengambilan keputusan adalah:
-
Menentukan arah tindakan
-
Meningkatkan efisiensi dan efektivitas kerja
-
Mengurangi risiko kesalahan atau kerugian
-
Menunjukkan kepemimpinan dan tanggung jawab
-
Mempercepat penyelesaian masalah
Individu yang mampu mengambil keputusan yang tepat cenderung lebih dipercaya, dihormati, dan dianggap memiliki kompetensi tinggi.
Indikator Perilaku Mengambil Keputusan
Berikut adalah beberapa indikator perilaku yang menunjukkan kemampuan mengambil keputusan:
1. Mampu Mengidentifikasi Masalah
Seseorang yang andal dalam decision making dapat mengenali inti masalah secara cepat dan tepat sebelum menentukan tindakan.
2. Mengumpulkan dan Menganalisis Informasi
Menggunakan data dan informasi yang relevan sebagai dasar untuk membuat keputusan yang objektif dan rasional.
3. Mengevaluasi Alternatif
Mampu melihat beberapa opsi atau skenario, lalu mengevaluasinya berdasarkan kelebihan, kekurangan, dan risiko masing-masing.
4. Bersikap Tegas dan Tidak Ragu
Setelah mempertimbangkan pilihan, individu yang baik dalam mengambil keputusan akan memilih dan bertindak tanpa keraguan berlebih.
5. Mempertimbangkan Dampak Jangka Panjang
Tidak hanya melihat efek sesaat, tetapi juga mempertimbangkan konsekuensi jangka panjang dari keputusan yang diambil.
6. Siap Bertanggung Jawab atas Keputusan
Bersedia menanggung konsekuensi dan memperbaiki keputusan bila ternyata hasilnya kurang sesuai harapan.
Contoh Pengaplikasian Mengambil Keputusan
Kemampuan mengambil keputusan diterapkan di berbagai aspek kehidupan, seperti:
1. Dalam Dunia Kerja
-
Manajer Proyek memutuskan apakah akan mempercepat waktu produksi dengan risiko biaya lebih besar atau mempertahankan jadwal untuk menghemat anggaran.
-
Tim HRD memilih kandidat terbaik dari lima pelamar yang memenuhi kualifikasi.
-
Sales Manager memutuskan strategi pemasaran berdasarkan tren penjualan dan perilaku konsumen.
2. Dalam Dunia Pendidikan
-
Guru menentukan metode pembelajaran yang paling sesuai untuk kelas yang heterogen.
-
Mahasiswa memilih topik skripsi berdasarkan minat dan ketersediaan referensi.
3. Dalam Kehidupan Pribadi
-
Seseorang memutuskan pindah pekerjaan karena prospek karier di tempat baru lebih menjanjikan.
-
Keluarga memutuskan apakah akan membeli rumah secara kredit atau menyewa terlebih dahulu sambil menabung.
4. Dalam Organisasi Sosial
-
Ketua Komunitas memutuskan program kerja tahunan berdasarkan kebutuhan anggota dan anggaran yang tersedia.
-
Panitia Event memilih vendor logistik terbaik dari tiga pilihan dengan perbandingan harga dan kualitas layanan.
5. Dalam Dunia Bisnis
-
CEO memutuskan untuk ekspansi ke pasar baru setelah studi kelayakan menunjukkan potensi keuntungan tinggi.
-
Pengusaha memutuskan untuk mengganti pemasok bahan baku demi menjaga kualitas produk.
Strategi untuk Meningkatkan Kemampuan Mengambil Keputusan
Untuk menjadi pengambil keputusan yang lebih baik, berikut beberapa strategi yang dapat diterapkan:
1. Gunakan Pendekatan Rasional dan Objektif
Jangan hanya mengandalkan intuisi. Gunakan data, fakta, dan logika dalam menimbang keputusan.
2. Manfaatkan Teknik Pengambilan Keputusan
Seperti analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats), matriks keputusan, atau analisis cost-benefit.
3. Pertimbangkan Risiko dan Alternatif
Setiap keputusan memiliki risiko. Pertimbangkan berbagai skenario “what if” sebelum mengambil langkah.
4. Konsultasi atau Kolaborasi
Libatkan orang lain jika keputusan bersifat penting dan berdampak besar. Diskusi bisa memperluas sudut pandang.
5. Latihan dan Refleksi
Semakin sering mengambil keputusan, semakin berkembang kemampuan Anda. Evaluasi juga keputusan masa lalu untuk belajar.
Kesimpulan
Mengambil keputusan (decision making) adalah keterampilan inti yang sangat dibutuhkan dalam setiap aspek kehidupan. Kemampuan ini tidak hanya berkaitan dengan kecerdasan, tetapi juga keberanian, tanggung jawab, dan pertimbangan moral.
Dengan memahami pengertian dari para ahli, mengenali indikator perilaku, serta menerapkan strategi pengambilan keputusan yang efektif, Anda bisa menjadi individu yang lebih profesional, adaptif, dan dihormati.
Ingatlah bahwa setiap keputusan adalah langkah menuju perubahan — maka belajarlah untuk mengambilnya dengan bijaksana.