Dorongan Berprestasi (Need of Achievement): Pengertian, Indikator, dan Contoh Pengaplikasian
Dalam dunia kerja, pendidikan, maupun kehidupan pribadi, dorongan untuk mencapai sesuatu yang lebih baik merupakan salah satu pendorong utama kesuksesan. Dorongan ini dikenal dengan istilah dorongan berprestasi atau Need of Achievement (nAch). Individu dengan dorongan berprestasi tinggi memiliki keinginan kuat untuk meraih keunggulan, menyelesaikan tugas dengan baik, dan mengatasi tantangan.
Artikel ini membahas secara komprehensif pengertian dorongan berprestasi menurut para ahli dari luar negeri dan Indonesia, indikator perilakunya, serta contoh penerapannya dalam kehidupan nyata.
Pengertian Dorongan Berprestasi Menurut Para Ahli
Dorongan berprestasi (need of achievement) adalah salah satu kebutuhan psikologis manusia untuk mencapai tujuan dengan standar tinggi, menguasai keterampilan, dan meraih hasil yang diakui.
1. David McClelland (1961) – Ahli Psikologi dari AS
Menurut McClelland, dorongan berprestasi adalah “a recurrent concern with a standard of excellence.” Artinya, individu dengan nAch tinggi secara konsisten terdorong untuk memenuhi atau melampaui standar keunggulan dalam tugas-tugas yang mereka lakukan. McClelland menyebutkan bahwa dorongan ini termasuk dalam teori tiga kebutuhan dasar (Need for Achievement, Need for Affiliation, dan Need for Power).
2. Atkinson (1957)
Menurut Atkinson, kebutuhan akan prestasi adalah kekuatan motivasional dalam diri individu yang membuat mereka terdorong untuk mengatasi tantangan dan mencapai kesuksesan. Ia juga menekankan bahwa orang dengan nAch tinggi cenderung memilih tugas-tugas dengan tingkat risiko menengah — cukup menantang tetapi tetap dapat dicapai.
3. Abraham Maslow (1943)
Dalam hierarki kebutuhan Maslow, dorongan berprestasi termasuk dalam tingkat keempat, yaitu esteem needs (kebutuhan harga diri). Prestasi, penghargaan, dan pengakuan merupakan bagian dari kebutuhan psikologis individu untuk merasa berharga dan dihargai.
4. Mangkunegara (2005) – Ahli dari Indonesia
Menurut Mangkunegara, dorongan berprestasi adalah dorongan dalam diri seseorang untuk melakukan suatu tugas atau pekerjaan sebaik mungkin, mencapai standar tertinggi, dan mengejar kesuksesan pribadi.
5. Slamet (2003)
Slamet menyatakan bahwa kebutuhan akan prestasi merupakan dorongan internal seseorang untuk menyelesaikan tugas secara optimal dan ingin menunjukkan kemampuan unggul dalam bersaing secara sehat.
Ciri-Ciri dan Indikator Perilaku Dorongan Berprestasi
Individu yang memiliki dorongan berprestasi tinggi menunjukkan pola perilaku khas yang mencerminkan motivasi mereka untuk unggul. Berikut indikator perilaku dorongan berprestasi:
1. Menetapkan Tujuan yang Jelas dan Menantang
Mereka selalu memiliki sasaran yang spesifik dan menantang, serta merancang strategi untuk mencapainya.
2. Berorientasi pada Hasil
Individu ini fokus pada pencapaian hasil terbaik, bukan sekadar menyelesaikan tugas.
3. Tidak Mudah Puas
Orang dengan nAch tinggi cenderung tidak cepat merasa puas dengan pencapaian yang sudah diperoleh. Mereka selalu ingin meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil kerjanya.
4. Mandiri dan Bertanggung Jawab
Mereka lebih suka mengandalkan diri sendiri dalam menyelesaikan pekerjaan dan bersedia bertanggung jawab atas hasilnya.
5. Menghindari Risiko Ekstrem
Mereka tidak suka mengambil risiko terlalu tinggi atau terlalu rendah. Mereka memilih tantangan yang dapat mereka kendalikan tetapi tetap memacu performa.
6. Selalu Belajar dan Berkembang
Individu dengan dorongan berprestasi tinggi senang belajar dari pengalaman, baik dari kesuksesan maupun kegagalan.
7. Mengejar Pengakuan
Prestasi dan penghargaan (baik formal maupun informal) menjadi motivasi penting bagi mereka.
Contoh Pengaplikasian Dorongan Berprestasi
Dorongan berprestasi terlihat dalam berbagai konteks kehidupan. Berikut adalah contoh penerapan di beberapa bidang:
1. Di Dunia Kerja
-
Seorang karyawan menetapkan target pribadi lebih tinggi dari target perusahaan dan bekerja keras mencapainya.
-
Seorang manajer proyek berusaha menyelesaikan tugas lebih cepat dengan kualitas lebih baik dibanding standar perusahaan.
-
Tim penjualan terus mencari cara untuk meningkatkan performa dan menjadi yang terbaik dalam divisinya.
2. Dalam Dunia Pendidikan
-
Mahasiswa mengambil inisiatif melakukan penelitian mandiri di luar tugas kuliah karena ingin memperdalam keilmuan.
-
Seorang guru menciptakan metode pembelajaran inovatif demi meningkatkan hasil belajar siswa.
3. Dalam Dunia Bisnis
-
Seorang entrepreneur membangun usaha dari nol dan terus berinovasi agar usahanya menjadi yang terdepan di pasar.
-
Pebisnis menetapkan target ekspansi ke pasar internasional dan berusaha keras mencapainya dalam waktu tertentu.
4. Dalam Kehidupan Pribadi
-
Atlet amatir berlatih lebih keras untuk bisa berprestasi di tingkat nasional.
-
Seorang penulis bertekad menulis buku pertamanya dan berusaha menjadikannya best-seller.
5. Dalam Kepemimpinan
-
Seorang pemimpin organisasi tidak hanya mengejar keberhasilan tim, tetapi juga menargetkan perbaikan berkelanjutan.
-
Pemimpin komunitas merancang program pemberdayaan yang benar-benar berdampak nyata di lingkungan sosialnya.
Cara Mengembangkan Dorongan Berprestasi
Dorongan berprestasi bisa ditumbuhkan dan ditingkatkan dengan pendekatan berikut:
1. Menetapkan Tujuan SMART
Gunakan tujuan yang Spesifik, Measurable (terukur), Achievable (dapat dicapai), Relevant (relevan), dan Time-bound (terikat waktu).
2. Mencari Tantangan Baru
Keluar dari zona nyaman dan menghadapi tugas baru yang menantang membantu meningkatkan motivasi berprestasi.
3. Refleksi dan Evaluasi Diri
Luangkan waktu untuk mengevaluasi pencapaian dan mencari tahu apa yang bisa diperbaiki di masa depan.
4. Lingkungan yang Mendukung
Berada di lingkungan yang kompetitif namun suportif akan mendorong seseorang untuk selalu memberi performa terbaik.
5. Menghargai Proses dan Hasil
Belajar menghargai pencapaian diri sendiri dan orang lain membantu memperkuat motivasi internal.
6. Membangun Kebiasaan Positif
Disiplin, konsistensi, dan semangat belajar adalah kebiasaan yang membentuk pribadi dengan dorongan berprestasi tinggi.
Kesimpulan
Dorongan berprestasi (Need of Achievement) adalah salah satu motivasi terkuat yang mendorong manusia untuk berkembang, unggul, dan menciptakan perubahan. Individu dengan nAch tinggi menunjukkan karakteristik seperti menetapkan target menantang, berorientasi hasil, mandiri, dan selalu ingin belajar.
Dengan memahami pengertian dari para ahli, mengenali indikator perilaku, serta melihat berbagai contoh pengaplikasian, kita bisa menyadari betapa pentingnya membangun motivasi ini dalam diri sendiri dan orang-orang di sekitar kita.
Menjadi pribadi yang berprestasi bukan hanya soal hasil akhir, tetapi tentang konsistensi dalam berusaha, semangat untuk berkembang, dan keinginan untuk memberi dampak.