Ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk mempertahankan karyawan dalam perusahaan, misalnya saja mutasi, rotasi dan lain sebagainya. Pada kesempatan ini kita akan membahas mengenai rotasi kerja, dampak positif dan negatif nya bagi karyawan.
1. Pengertian Rotasi Kerja
Menurut Mathis L.Robert & John.H.Jackson (2006:191) rotasi kerja adalah proses pemindahan seseorang karyawan dari suatu pekerjaan ke pekerjaan lain yang dapat meningkatkan kemampuan karyawan dan nilai bagi organisasi tanpa adanya perubahan jabatan, pangkat maupun kompensasi.
Mondy (2008) rotasi pekerjaan (job rotation) adalah metode pelatihan dan pengembangan dimana pegawai berpindah dari satu pekerjaan ke pekerjaan lainnya untuk memperluas pengalaman pegawai.
Sementara menurut Saravani dan Abbasi (2013) rotasi pekerjaan adalah pendekatan yang penting dari desain pekerjaan serta kebijakan pengembangan sumber daya manusia yang memiliki potensi untuk meningkatkan kinerja SDM.
Sedangkan menurut Schuhmacer, dkk, (2014) rotasi kerja merupakan pertukaran pekerja yang di jadwalkan atau timbal balik atas tugas perusahaan Ini pada dasarnya memiliki tiga tujuan yaitu:
- Meningkatkan keserbagunaan karyawan. Ini sangat berguna dalam menjangkau pekerjaan yang berulang-ulang.
- Menciptakan pemahaman hubungan proses di hulu dan di hilir dalam tugasnya.
- Target pengembangan staf junior sehingga menjadi sinyal penting yang diberikan bahwa karyawan internal juga akan menerima peluang karir yang kongkrit.
Adapun tujuan dari metode rotasi pekerjaan ini adalah untuk meningkatkan fleksibilitas hingga keterlibatan karyawan. Khususnya bagi karyawan yang masih muda, mereka dapat meningkatkan karir tanpa perlu keluar dari perusahaan dengan program ini.
2. Dampak Positif Rotasi Kerja Bagi Karyawan
a. Mengembangkan Keterampilan Karyawan
Banyak cara yang digunakan untuk mengembangkan keterampilan karyawan, salah satunya dengan melakukan pelatihan. Pelatihan dapat dilakukan dengan mengembangkan individu dalam bentuk peningkatan keterampilan, pengetahuan dan sikap. Pelatihan tidak hanya berguna untuk karyawan, tapi juga perushaan. Di mana, perusahaan tidak akan berkembang jika karyawannya tidak memiliki keterampilan dan minat kerja yang tinggi. Melalui pelatihan inilah, perusahaan dapat menggali potensi karyawannya dengan mengembangkan keterampilan yang mereka miliki.
b. Menghindari Rasa Bosan Bagi Karyawan
Rasa bosan terhadap pekerjaan dapat mengakibatkan stress saat bekerja. Rotasi Pekerjaan berpotensi menghilangkan rasa bosan kepada karyawan, karena karyawan diberikan tanggung jawab dan pengalaman yang baru.
c. Menambah Pengetahuan Karyawan Terhadap Perusahaan
Rotasi pekerjaan berpotensi menambah pengetahuan karyawan akan perusahaan. Dengan begitu, ia dapat memahami bagaimana pekerjaan yang ada di divisi tertentu di dalam perusahaan. Tentunya, pengetahuan ini akan bermanfaat bagi karyawan apabila suatu saat ia menerima tanggung jawab yang lebih besar atau ketika mendapatkan promosi jabatan.
d. Membantu Perusahaan Mengidentifikasi Posisi Terbaik Bagi Karyawan
Program rotasi pekerjaan juga dapat membantu perusahaan dalam mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan karyawan, sehingga perusahaan dapat menempatkan karyawan di posisi dan divisi yang tepat sesuai potensi yang dimiliki masing-masing karyawan.
3. Dampak Negatif Rotasi Kerja
a. Menurunnya Produktivitas Kerja
Pada saat proses rotasi karyawan diterapkan, maka Anda akan memindahkan karyawan dari kondisi yang semula dia benar-benar begitu produktif karena sudah lebih terbiasa dengan pekerjaan tersebut, kepada posisi lain di mana dia harus belajar kembali mulai dari nol. Dan alhasil, dinamika untuk produktivitas kerja seperti ini sangat berisiko besar untuk semakin menurun selagi karyawan tersebut sedang berusaha untuk beradaptasi dengan posisi barunya. Namun, hal-hal seperti itu masih bisa sedikit dikurangi dengan mengadakan training atau program-program orientasi sebagai bekal selanjutnya bagi karyawan.
b. Berpotensi Mengecewakan Karyawan
Tidak semua karyawan merasa senang untuk menerima pergantian pekerjaan. Mungkin saja sebagian mereka sudah merasa sangat nyaman dan merasa tidak ingin untuk lebih terlibat ke dalam program seperti ini. Bahkan bukan tidak mungkin jika karyawan yang berprestasi di perusahaan malah tidak ingin untuk belajar keterampilan lain diluar kemampuan asal mereka.
c. Membutuhkan Biaya dan Waktu
Ketika akan melakukan rotasi pekerjaan karyawan ke posisi baru, tentu saja harus ada penyesuaian dan proses pembelajaran bagi mereka. Perusahaan harus memberikan pelatihan agar karyawan bisa melakukan pekerjaan baru mereka, dan tentu saja hal ini membutuhkan biaya dan waktu.
d. Dapat Mengecewakan Karyawan
Tidak semua karyawan suka dengan pekerjaan dan posisi yang baru ditawarkan oleh manajemen dalam program rotasi pekerjaan. Mereka dapat beranggapan bahwa kebijakan tersebut malah akan mengacaukan pekerjaan mereka sendiri.