A. Definisi Keterampilan Teknis (Hard Skill)
Keterampilan Teknis Hard Skill Skill secara umum mengacu pada kemampuan teknis yang dimiliki oleh seorang calon pekerja seperti kemampuan menggunakan suatu alat, mengolah data, mengoperasikan komputer atau mengetahui pengetahuan tertentu.
Keterampilan Teknis atau Hard skill sangat erat kaitannya dengan keterampilan teknis yang melekat atau dibutuhkan untuk profesi tertentu. Misalnya seorang dokter harus menguasai bidang ilmu kedokteran, seorang penyanyi harus memiliki teknik vokal yang baik, dan pemain sepak bola yang mahir menggiring bola. Menurut Wahyuni Sri Astutik & Mochamad Aeng Yuda Pambud (2019) Hard skill atau Keterampilan Teknis dapat di nilai dari tes teknis atau tes praktis. Hard skill dalam penelitian ini adalah keterampilan teknis yang melekat atau dibutuhkan tenaga penjualan agar dapat melaksanakan pekerjaannya dengan baik.
Dan menurut Fhalina Lisdiana (2019) Keterampilan Teknis (Hard Skill) seringkali dimaknai sebagai penetapan ukuran individu dalam hal kemampuan teknis yang bisa dilihat dari bukti-bukti yang dimilikinya, seperti sertifikat, penghargaan dan lain-lain. Hal ini berarti Hard Skill didapatkan seseorang lewat lembaga pendidikan untuk memperoleh kemampuan yang menunjangnya dalam memecahkan masalah. Dan seperti yang dikatakan Menurut Zulkifli Rasid (2018) Keterampilan Teknis atau Hard skill yaitu penguasaan ilmu pengetahuan, teknologi dan keterampilan teknis yang berhubungan dengan bidang ilmunya. Hard skill merupakan penguasaan keterampilan teknis dari hasil pembelajaran yang berhubungan dengan suatu bidang ilmu tertentu. Contohnya bidang ilmu kedokteran, science, teknologi, olahraga, seni dan bidang ilmu lainnya. Kita bisa melihat atau mengukur hard skill seseorang dari riwayat pendidikannya.
Menurut Feri Sulianta (2018:2) “Hard Skill, memaksudkan keahlian teknikal yang umumnya dipelajari orang-orang dalam berbagai pelatihan, training, serta keilmuan di perkuliahan atau lembagaedukasi lainya. Hard Skill biasanya identic dengan peranynya dalam pekerjaan, misalnya analisis informasi, manajer finansial, programmer, chef, arsitek, dan sebagainya.” Sementara Menurut Utomo (2015) Keterampilan Teknis (hard skill) menggambarkan perilaku dan keterampilan yang dapat dilihat mata (eksplisit). Hard skill merupakan penguasaan ilmu pengetahuan, teknologi dan keterampilan teknis yang berhubungan dengan bidang ilmunya. Dan Fachrunissa (2015) menyatakan bahwa mengemukakan bahwa : ”Keterampilan Teknis (Hard Skill) adalah semua hal yang berhubungan dengan pengayaan teori yang menjadi dasar pijakan analisis atau sebuah keputusan”.
Menurut Basri (2015) Keterampilan Teknis (hard skill) adalah kemampuan yang dapat dipelajari di sekolah atau universitas yang memiliki tujuan meningkatkan kemampuan intelektual yang berhubungan dengan subyek yang dipelajari. Hard skill atau Keterampilan Teknis menggambarkan perilaku serta keterampilan yang dapat dilihat mata. Hard skill adalah skill yang bisa menghasilkan sesuatu sifatnya visible (terlihat) dan immediate (segera). kemampuan hard skill adalah semua hal yang berhubungan dengan pengayaan teori yang menjadi dasar pijakan analisis atau sebuah keputusan. Hard skill dapat di nilai dari tes teknis atau tes praktis.
Dan yang dikatakan menurut Alam (2015) Keterampilan Teknis (Hard skill) adalah pengetahuan dan kemampuan teknis yang dimiliki seseorang, Pengetahuan teknis yang meliputi pengetahuan dibutuhkan untuk profesi tertentu dan mengembangkannya sesuai dengan teknologi, mampu mengatasi masalah yang terjadi serta menganalisis. Robbins yang dialih bahasakan oleh Benyamin Molan (2014) mengemukakan bahwa : “ Hard Skill atau Keterampilan Teknis sering juga disebut dengan kemampuan intelektual (intellectuall ability). Kemampuan intelektual (intellectual ability) adalah kemampuan yang dibutuhkan untuk menentukan berbagai aktivitas mental berpikir, menalar dan memecahkan masalah”.
Keterampilan Teknis (Hard Skill) merupakan penguasaan ilmu pengetahuan, teknologi, dan keterampilan teknis yang berhubungan dengan bidang ilmunya. Arhamuwil dan dikutip dalam Jurnal Ni Kadek Sirnawati (2014). Dan menurut Hardi 2010:3 Hard Skill menggambarkan perilaku dan keterampilan yang dapat dilihat dan yang menghasilakn sesuatu yang sifatnya Visible dan Immediate.
B. Macam – Macam Keterampilan Teknis (Hard Skill)
- Keahlian interpersonal yaitu keahlian untuk menangani konflik /masalah Adanya kemampuan interpersonal yang tinggi, Keterampilan interpersonal mempunyai peranan yang sangat penting guna mencari kesuksesan. ketrampilan interpersonal juga dapat digunakan sebagai sarana untuk memecahkan masalah dalam sebuah hubungan.
- Teknik keterampilan yaitu keahlian yang dimiliki seseorang karyawan dalam rangka mendukung proses pekerjaanya dengan tanggung jawab utama yang harus dijalankan.
C. Faktor – Faktor yang mempengaruhi Keterampilan Teknis (Hard Skill)
Faktor yang mempengaruhi Hard skill (Nurwiyati 2014), wahyuni (2016) meliputi:
- Kemampuan teknis Kemampuan untuk menggunakan pengetahuan, metode,tehnik-tehnik dalam menyelesaikan pekerjaan.
- Ilmu pengetahuan keterampilan yang dilakukan secara sadar untuk meneliti, menyelidiki, menngkatkan Ilmu pengetahuan diperoleh dari pendapatan formal maupun non formal.
- Ilmu tehnologi Ilmu yang belum banyak digunakan oleh sebagian masyarakat, dimana ilmu tehnologi ini dapat digunakan sebagai pendorong perubahan.
D. Indikator Keterampilan Teknis (Hard Skill)
Menurut Hardi (2010: 43) dalam Wahyuni Sri Astutik (2019) indikator Hard skill meliputi:
- Kemampuan Menghitung
Salah satu ilmu yang berkaitan dengan usaha untuk melatih kecerdasan dan keterampilan seseorang dalam bekerja yang memerlukan perhitungan Memupuk dan mengembangkan kemampuan berfikir logis dan kritis dalam memecahkan masalah yang dihadapi dalam pekerjaan.
- Kemampuan Teknis
Keterampilan teknis adalah kemampuan untuk menggunakan pengetahuan, metode dan teknik-teknik tertentu dalam menyelesaikan suatu pekerjaan secara spesifik. Teknik adalah suatu cara kerja yang sistematik dan umum. Ia berfungsi sebagai alat untuk mencapai tujuan. Makin baik suatu metode dan teknik makin efektif pula dalam pencapaiannya. Tetapi, tidak ada satu metode dan teknik pun dikatakan paling baik/ dipergunakan bagi semua macam pencapaiannya.
- Ilmu Pengetahuan dan Wawasan
Ilmu pengetahuan, yaitu seluruh usaha sadar untuk menyelidiki, menemukan, dan meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai segi kenyataan dalam alam manusia. Segi-segi ini dibatasi agar dihasilkan rumusan-rumusan yang pasti. Ilmu memberikan kepastian dengan membatasi lingkup pandangannya, dan kepastian ilmu-ilmu diperoleh dari keterbatasannya. Wawasan adalah cara pandang mengenai suatu hal.
- Kemampuan Menggunakan Teknologi
Kemampuan menggunakan teknologi dalam bekerja sebagai pendorong perubahan.
- Kritis
Punya pemikiran yang kritis juga dapat membantu Anda menjadi pribadi yang lebih terorganisasi, Mudah Menemukan Jalan Keluar atas Masalah yang Dihadapi. Memiliki pemikiran kritis juga bisa menghasilkan produk yang lebih berkualitas.
E. Keterampilan Non Teknis (Soft Skill)
1. Definisi Keterampilan Non Teknis (Soft Skill)
Permintaan dunia kerja terhadap kriteria calon pekerja dirasa semakin baik dunia kerja tidak hanya memprioritaskan pada kemampuan akademik Keterampilan Teknis (Hard Skill) yang tinggi saja, akan tetapi juga memperhatikan kecakapan dalam hal nilai-nilai yang melekat pada seseorang atau sering dikenal dengan aspek Keterampilan Non Teknis (Soft Skill).
Menurut Ana Rokhyati (2017) Keterampilan Non Teknis atau Soft skill pada dasarnya merupakan ketrampilan personal, yaitu ketrampilan khusus yang bersifat non teknis, tidak berwujud dan kepribadian yang menentukan kekuatan seseorang sebagai pemimpin, pendengar, negosiator dan media konflik. Bisa juga dikatakan sebagai kemampuan interpersonal seperti kemampuan berkomunikasi dan bekerja sama dengan kelompok.
Abdullah Aly (2017:2) mengemukakan bahwa : Keterampilan Non Teknis atau Soft Skill diartikan sebagai Perilaku personal dan interpersonal yang mengembangkan dan memaksimalkan kinerja seseorang terkait kepercayaan diri, fleksibilitas, kejujuran dan integritas diri”. Dan Hendrian (2017:10) mengemukakan bahwa : “Keterampilan Teknis adalah keterampilan seseorang ketika berhubungan dengan orang lain dan keterampilan dalam mengatur dirinya sendiri yang mampu mengembangkan unjuk kerjasecara maksimal”. Berthal yang dialih bahasakan oleh Muhamad Chamdani (2017:25) mengemukakan bahwa : “Soft Skill sebagai prilaku personal dan interpersonal yang mengembangkan dan memaksimalkan kinerja manusia seperti membangun tim, pembuatan keputusan, inisiatif dan komunikasi”. Soft skill bersifat invisible sehingga orang lain tidak dapat langsung melihat dengan segera Soft skills seseorang. Misalnya kemampuan seseorang dalam beradaptasi atau kemampuan seseorang dalam memimpin hariyanto (2016). Menurut Elfindri yang dikutip oleh Amzar Yulianto (2015) mengemukakan bahwa : “Keterampilan Teknis atau Soft Skill merupakan keterampilan dan kecakapan hidup, baik untuk sendiri, berkelompok, atau bermasyarakat, serta dengan Sang Pencipta. Dengan mempunyai Soft Skill membuat keberadaan seseorang akan semakin terasa di tengah masyarakat. Keterampilan akan berkomunikasi, keterampilan emosional, keterampilan berbahasa, keterampilan berkelompok, memiliki etika dan moral, santun dan keterampilan spiritual”.
Menurut Saeful Zaman (2013) “Soft skills merupakan aktualisasi kecerdasan emosi, yang dasarnya terbagi ke dalam dua bagian, yaitu kompetensi intrapribadi dan interpribadi. Kompetensi intrapersonal, yaitu kemampuan kita untuk mengenal dan mengendalikan diri sendiri. Terdiri dari : pemahaman tentang sukses, evaluasi diri, citra diri, goal setting, motivasi diri, pengendalian emosi, rasa percaya diri. Kompetensi interpersonal, yaitu kemampuan kita untuk bergaul dan berinteraksi dengan orang lain. Kompentensi ini terdiri dari : komunikasi empati, komunikasi asertif, membina hubungan diri & membina relasi positif.
Dan menurut Catur (2009) Keterampilan Non Teknis atau Soft Skill didefinisikan sebagai “perilaku pribadi dan interpersonal yang mengembangkan dan memaksimalkan kinerja manusia (Pembinaan, pembentukan tim, pengambilan keputusan, inisiatif). Dan menurut Jhon Doe Soft Skill sama pentingnya dengan Hard Skill dalam menghasilkan kinerja yang unggul, Soft Skill Sering dialihkan kepekerjaan yang berbeda, sedangkan keterampilan teknis biasanya lebih spesifik.
2. Macam Macam Keterampilan Non Teknis (Soft Skills)
Macam Macam Keterampilan Non Teknis atau softskill menurut (Sutikno, 2009) dan contohnya secara umum dibagi kedalam dua kategori, yaitu kemampuan interpersonal atau kemampuan yang mampu mengatur dirinya sendiri. Contoh kemampuan interpersonal adalah tanggung jawab, pengendalian diri, integritas, dan kepercayaan diri.
Kategori yang kedua yaitu kemampuan interpersonal atau kemampuan untuk bersosialisasi. Contohnya adalah kemampuan beradaptasi dengan orang lain, berbagai ilmu pada orang lain, negosiasi, bekerja dalam tim, dan kemampuan memimpin. Jadi pengembangan softskill harus bersifat menyeluruh, karena kita tidak akan bisa bersosialisasi dengan baik dengan orang lain, jika bersosialisasi kepada sendiri saja tidak karuan.
Kemampuan memecahkan masalah dan juga berpikir secara kritis merupakan bagian dari softskill, dan hal inilah yang merupakan mahakarya dan inti dari sebuah softskill. Dapat disebut mahakarya karena kemampuan memecahkan masalah dan berpikir kritis adalah gabungan dari kemampuan interpersonal, dan juga kemampuan interpersonal. Kemampuan memecahkan masalah inilah yang membuat seseorang tidak akan hanya bekerja seperti mesin.
3. Faktor – Faktor yang mempengaruhi Keterampilan Non Teknis (Soft Skills)
Menurut Sharma (2009) faktor yang mempengaruhi soft skill meliputi:
a. Kemampuan Komunikasi
Kemampuan ini mengekspresikan perasaan dan pemikiran karyawan dan sebagai kemampuan dalam memproses penyampaian dan menerima pesan.
b. Keterampilan Berpikir dan Menyelesaikan Masalah
Kemampuan mengidentifikasi dan menganalisis masalah dalam situasi sulit dan melakukan justifikasi Kemampuan memperluas dan memperbaiki keterampilan berfikir seperti menjelaskan, menganalisis dan mengevaluasi diskusi. Kemampuan mendapatkan ide dan mencari solusi alternatif. Kemampuan berfikir lebih luas Kemampuan untuk membuat kesimpulan berdasarkan pembuktian yang valid Kemampuan untuk menerima dan memberikan tanggungjawab sepenuhnya Kemampuan untuk memahami seseorang dan mengakomodasikan ke dalam suasana kerja kedalam suasana kerja yang beragam.
c. Kerja Dalam Tim
Kemampuan untuk membangun hubungan, berinteraksi dan bekerja secara efektif dengan lainnya Kemampuan untuk memberikan kontribusi terhadap perencanaan dan mengkoordinasikan kerja group. Bertanggungjawab terhadap keputusan group.
d. Pengelolaan Informasi
Kemampuan untuk mengelola informasi yang relevan dari berbagai sumber Kemampuan untuk menerima ide-ide baru. Kemampuan.untuk.mengembangkan keinginan untuk menginvestigasikan dan mencari pengetahuan.
e. Etika, Moral dan Profesionalisme
Kemampuan untuk memahami krisis ekonomi, aspek social budaya secara professional. Kemampuan analisis untuk membuat keputusan pemecahan masalah terkait dengan etika. Kemampuan untuk mempratekan etika perilaku di samping mempunyai tanggung jawab terhadap masyarakat.
4. Indikator Keterampilan Non Teknis (Soft Skills)
Indikator menurut soft skills menurut John Doe dalam Catur (2009) meliputi :
a. Kreatifitas atau Inovasi
Yaitu Kemampuan memperbaiki hal-hal yang sudah lama, kemampuan menciptakan dan menggunakan hal-hal baru (sistem, pendekatan, konsep, metode, desain, tehnologi, dan lain-lain).
b. Pemikiran futuristic
Yaitu Kemampuan memproyeksikan hal-hal yang perlu dicapai atau hal-hal yang belum tercapai.
c. Penyelesaian Masalah
Yaitu Kemampuan mengantisipasi, menganalisis, dan menyelesaikan masalah.
d. Bekerjasama
Yaitu Kemampuan dalam bekerjasama dengan orang lain secara efektif dan produktif.
e. Pengorganisasian
Yaitu Kemampuan menggunakan logika, prosedur atau sistem untuk mencapai sasaran.
f. Manajemen diri
Yaitu Kemampuan mengontrol-diri atau mengelola potensi dan waktu untuk mencapai hasil yang lebih bagus.