A. Pengertian Kebutuhan (Need)
Kebutuhan adalah sebuah konstruk yang menunjukkan “sebuah dorongan dalam wilayah otak” yang mengatur berbagai proses seperti persepsi, pikiran, dan tindakan dengan maksud untuk mengubah kondisi yang ada dan tidak memuaskan. Sebuah kebutuhan dapat diakibatkan oleh proses internal namun lebih dari sepuluh distimulasi oleh faktor lingkungan. Secara umum, sebuah kebutuhan disertai oleh perasaan tertentu atau emosi dan ia memiliki sebuah cara khusus mengekspresikan dirinya dalam mencapai resolusi (Murray, dalam Supratiknya, 2005:31).
Sedangkan menurut Maslow (dalam Koswara 1991 :118) menyatakan bahwa kebutuhan adalah sesuatu yang diperlukan oleh manusia agar dapat mencapai kesejahteraan, sehingga bila ada diantara kebutuhan tersebut yang tidak terpenuhi maka manusia akan merasa tidak sejahtera atau kurang sejahtera. Kebutuhan adalah salah satu aspek psikologis yang menggerakkan makhluk hidup dalam aktivitas-aktivitasnya dan menjadi dasar (alasan) berusaha.
Sejalan dengan pendapat Maslow, pendapat yang sama dikemukakan oleh Gunarsa (dalam Al-Migwar, 2006:15) menyatakan bahwa kebutuhan adalah kekurangan, artinya ada sesuatu yang kurang dan oleh karena itu timbul kehendak untuk memenuhi atau mencukupinya. Kehendak ini dapat di samakan pula dengan daya pendorong supaya berbuat sesuatu atau bertingkah laku.
B. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kebutuhan
Menurut Maslow (dalam Koeswara, 1991:119) kebutuhan dasar manusia merupakan unsur-unsur yang dibutuhkan oleh manusia dalam mempertahankan keseimbangan fisiologi maupun psikologis. Faktor – faktor yang mempengaruhi kebutuhan dasar manusia yaitu:
1. Penyakit
Jika dalam keadaan sakit maka beberapa fungsi organ tubuh memerlukan pemenuhan kebutuhan lebih besar dari biasanya.
2. Hubungan Keluarga
Hubungan keluarga yang baik dapat meningkatkan pemenuhan kebutuhan dasar karena adanya saling percaya.
3. Konsep diri
Konsep diri yang positif memberikan makna dan keutuhan bagi seseorang. Konsep diri yang sehat memberikan perasaan yang positif terhadap diri. Orang yang merasa positif tentang dirinya akan mudah berubah, mudah mengenali kebutuhan dan mengembangkan cara hidup yang sehat sehingga lebih mudah memenuhi kebutuhan dasarnya.
4. Tahap Perkembangan
Setiap tahap perkembangan manusia mempunyai kebutuhan yang berbeda, baik kebutuhan biologis, psikologis, sosial, maupun spiritual.
C. Proses Pemenuhan Kebutuhan
Kebutuhan adalah sebuah konstrak yang mewakili suatu daya pada bagian daya otak, kekuatan yang mengatur persepsi, apersepsi, pemahaman, konasi dan kegiatan sedemikian rupa untuk mengubah situasi yang ada dan yang tidak memuaskan ke arah tertentu. Kebutuhan terkadang langsung dibangkitkan oleh proses-proses internal tertentu tetapi lebih sering oleh terjadinya salah satu dari sejumlah kecil tekanan yang secara umum efektif (pengaruh-pengaruh lingkungan). Hal ini berarti kebutuhan menyatakan dirinya dengan mengarahkan organisme untuk mencari atau menghindari atau apabila bertemu, mengarahkan perhatian dan memberi respon terhadap jenis-jenis tekanan tertentu. Setiap kebutuhan secara khas diiringi oleh perasaan atau emosi tertentu dan akan memakai cara-cara tertentu untuk meningkatkan kecenderungannya. Kebutuhan itu mungkin lemah atau kuat, bersifat sementara atau tahan lama. Tetapi biasanya ia bertahan lama dan menimbulkan serangkaian tingkah laku terbuka yang mengubah situasi permulaan sedemikian rupa untuk menghasilkan situasi akhir yang menenangkan (meredakan atau memuaskan) organisme. (Murray, dalam Supratiknya, 2005:31-32).
Berdasarkan penjelasan sebelumnya dapat disimpulkan bahwa kebutuhankebutuhan bisa dibangkitkan dari dalam atau digerakkan sebagai akibat rangsangan dari luar. Dalam kedua hal tersebut, kebutuhan membuat organisme aktif dan terus aktif sampai situasi organisme dan lingkungan diubah untuk mereduksi kebutuhan tersebut. Beberapa kebutuhan diiringii oleh emosi-emosi atau perasaan-perasaan tertentu dan seringkali diiringi oleh tindakan-tindakan instrumental tertentu yang efektif untuk menghasilkan keadaan akhir yang diinginkan. Setiap kebutuhan pada dasarnya menuntut suatu pemenuhan. Tingkah laku individu akan mengarah pada usaha-usaha untuk memenuhi kebutuhankebutuhan yang muncul. Kebutuhan psikologis terjadi karena adanya perasaan kekurangan terhadap sesuatu yang disebabkan oleh proses-proses internal dalam diri individu yang disertai dengan keinginan untuk memenuhi melalui tindakan tertentu (Murray, dalam Supratiknya, 2005: 32).
D. Jenis-Jenis Kebutuhan
Manusia mempunyai kebutuhan yang berbeda, Murray berhasil mendaftar jenis-jenis kebutuhan yang terdiri dari 20 daftar jenis kebutuhan. Adapun jenisjenis kebutuhan tersebut dapat dilihat dalam tabel 2.
Tabel 2. Jenis Kebutuhan menurut Murray
No |
Kebutuhan |
Definisi |
1 |
Sikap merendah |
Tunduk secara pasif terhadap kekuatan luar, merasa bersalah bila orang lain berbuat kesalahan, menerima inferiorita, fitnahan, kesalahan, kekalahan, meyalahkan atau membahayakan diri. |
2 |
Prestasi |
Menyelesaikan sesuatu yang sulit, menguasai, memanipulasi, atau mengatur benda-benda fisik, manusia, atau ide-ide. Melakukan hal-hal tersebut diatas dengan secepatnya dan semandiri mungkin, mengatasi rintanganrintangan dan mencapai standar tinggi, mengunggulkan diri, menyaingi dan mengungguli orang-orang lain. Meningkatkan harga diri dengan menyalurkan bakat secara berhasil. |
3 |
Afiliasi |
Mendekatkan diri, bekerjasama, atau membahas ajakan orang lain yang bersekutu (orang lain yang menyerupai atau menyukai subjek), membuat senang dan menarik afeksi dari objek yang disukai. Patuh dan tetap setia pada seorang kawan. |
4 |
Agresi |
Menghadapi perlawanan dengan kekerasan, melawan, membalas perbuatan yang tidak adil, menyerang, melukai, atau membunuh orang lain, melawan dengan kekerasan atau menghukum orang lain. |
5 |
Mandiri (otonomi) |
Menjadi bebas, menghilangkan ketegangan, melepaskan diri dari kungkungan, menghindari kekuasaan orang lain, menolak paksaan atau larangan, menghindari atau meninggalkan kegiatan-kegiatan yang ditentukan oleh otoritasotoritas yang menguasai. Tidak tergantung (mandiri) dan bebas bertindak menurut impuls yang diperoleh dan menghindari campur tangan orang lain. |
6 |
Mengimbangi (counteraction) |
Menguasai atau memperbaiki kegagalan dengan berjuang lagi, menghilangkan pelecehan dengan memulai lagi tindakan, mengatasi kelemahan, menekan perasaan takut, mengembalikan nama baik dengan tindakan, mencari rintanganrintangan dan kesulitan-kesulitan untuk diatasi, mempertahankan harga diri dan kebanggaan pada taraf yang tinggi. |
7 |
Membela diri |
Mempertahankan diri terhadap serangan, kritik, dan celaan, menyembunyikan atau membenarkan perbuatan tercela, kegagalan, atau penghinaan, mempertahankan diri. |
8 |
Sikap hormat |
Mengagumi atau menyokong atasan, memuji, menghormati, atau menyanjung, menyuruh orang lain memutuskan sesuatu mengenai dirinya, tunduk, menyesuaikan diri dengan harapan orang lain, berbuat lebih baik dari contohnya. |
9 |
Dominasi |
Memiliki kendali atas lingkungan manusiawi, mempengaruhi atau mengarahkan tingkah laku orang lain dengan saran, bujukan, himbauan, atau perintah, mencegah, menghambat, atau melarang. |
10 |
Sikap menonjolkan diri (Exhibition) |
Menciptakan kesan, senang dilihat dan didengar, membuat orang lain bergairah, kagum terpesona, terhibur, terkejut, tergelitik, dan terpikat. Menjadi pusat p-erhatian, menonjolkan prestasi dan menyatakan keberhasilannya. |
11 |
Menghindari bahaya |
Menghindari rasa sakit, luka fisik, menyakiti, dan kematian, melarikan diri dari situasi yang berbahaya, mengambil tindakan pencegahan. |
12 |
Menghindari rasa hina |
Menghindari penghinaan, meninggalkan situasi yang memalukan, atau menghindari kondisikondisi yang menimbulkan pelecehan seperti : caci maki, ejekan, atau sikap masa bodoh terhadap orang lain, menahan diri untuk bertindak karena takut akan kegagalan yang akan diperoleh. |
13 |
Sikap memelihara |
Memberi simpati dan memuaskan kebutuhan-kebutuhan objek yang tidak berdaya seperti bayi atau objek yang lemah, cacat, lelah, kurang berpengalaman, ragu-ragu, kalah, dihina, kesepian, patah hati, sakit, bingung, memberi makanan, membantu, menyokong, menghibur, melindungi, menyenangkan, merawat dan menyembuhkan. |
14 |
Ketertiban |
Mengatur barang-barang, menjaga kebersihan, susunan, organisasi, keseimbangan, kerapian, keteraturan, dan ketelitian. |
15 |
Permainan |
Berbuat untuk kesenangan tanpa tujuan lebih lanjut, suka tertawa dan membuat lelucon, relaksasi dengan cara yang menyenangkan, mengambil bagian dalam permainan, olahraga, joget, pesta, bermain kartu. |
16 |
Penolakan |
Memisahkan diri dari objek yang tidak disenangi, mengucilkan, melepaskan, mengusir, atau bersikap masa bodoh terhadap objek yang lebih rendah, menghina atau memutuskan hubungan cinta dengan objek tersebut. |
17 |
Keharuan |
Mencari dan menikmati kesan yang menyentuh perasaan. Untuk memiliki dan menikmati keindahan, kesempurnaan yang abadi. |
18 |
Seks |
Menjalin dan meningkatkan hubungan erotis, mengadakan hubungan seksual. Memperoleh rangsangan fisik dan psikologik, memuaskan libido. |
19 |
Pertolongan dalam kesusahan |
Memuaskan kebutuhan-kebutuhan dengan bantuan simpatik dari objek yang dikenal. Dirawat, disokong, didukung, dikelilingi, dilindungi, dicintai, dinasehati, dibimbing, dimanjakan, dimaafkan, dihibur. Menempel pada seorang pelindung setia. Selalu memiliki seorang pendukung yang setia, dan membuat orang lain mengerti dan membantu. |
20 |
Pemahaman |
Menanyakan atau menjawab pertanyaanpertanyaan umum. Tertarik pada teori. Memikirkan, merumuskan, menganalisa, dan menggeneralisasikan. |
Sumber : Murray (dalam Supratiknya, 2005 : 34-38) |
Berdasarkan 20 macam kebutuhan yang dikemukakan oleh Murray tersebut, Allen L. Edwards menyusun sebuah alat inventori kepribadian, yang disebut sebagai Edwards Personal Preference Schedule (EPPS), namun hanya mengukur 15 macam kebutuhan manusia (Herlina,dkk, 2008:15-16), yaitu:
1) Achievement needs, yaitu kebutuhan seseorang untuk mencapai prestasi baik dalam bidang akademis maupun dalam kehidupan social.
2) Order needs; kebutuhan seseorang untuk menyesuaikan diri, mengikuti, menuruti norma yang berlaku di lingkungan.
3) Deference needs; kebutuhan seseorang akan ketertiban, keteraturan, dan kerapihan yang menunjukkan tanggung jawab.
4) Exhibition needs; kebutuhan untuk menunjukkan diri, optimis, percaya diri atau bisa juga pamer diri.
5) Autonomy needs; kebutuhan untuk melakukan sesuatu hal secara mandiri, tidak dipengaruhi oleh orang lain, merasa bebas melakukan dan membuat keputusan sendiri.
6) Affiliation needs; kebutuhan untuk menjalin hubungan sosial dengan orang lain, terlibat dalam kegiatan kelompok ataupun setia dengan teman.
7) Intraception needs; kebutuhan untuk mengetahui keadaan perasaan dan alasan dari sikap/perilaku orang lain.
8) Succorance needs; kebutuhan untuk mendapatkan bantuan atau dukungan dari orang lain saat menghadapi kesulitan.
9) Dominance needs; kebutuhan untuk mempengaruhi, memimpin dan mendominasi orang lain.
10) Abasement needs; kebutuhan untuk merasa bersalah saat melakukan kesalahan atau menjadi orang yang disalahkan.
11) Nuturance needs; kebutuhan untuk memperlakukan orang lain dengan kasih sayang, menolong dan membimbing orang lain.
12) Change needs; kebutuhan akan adanya perubahan, melakukan sesuatu yang berbeda, mengalami sesuatu yang baru dan jauh dari rutinitas.
13) Endurance needs; kebutuhan untuk tetap bertahan sampai selesai dalam mengerjakan sesuatu/tugas atau berusaha keras dalam menyelesaikannya.
14) Heterosex needs; kebutuhan untuk menjalin hubungan dengan lawan jenis, terlibat dalam kegiatan social dengan lawan jenis.
15) Aggression needs; kebutuhan untuk menentang atau menyerang orang lain baik dalam pandangan maupun tindakan.