A. Pengertian Ingatan (Memori) Menurut Ahli
Ingatan atau memori dalam konteks psikologi adalah kemampuan otak manusia untuk menyimpan, mengingat, dan mengambil kembali informasi atau pengalaman yang telah dialami sebelumnya. Berbagai ahli telah mengemukakan pendapat tentang pengertian ingatan. Berikut adalah beberapa pendekatan yang diusulkan oleh ahli-ahli di bidang psikologi:
- Alan Baddeley: Ahli psikologi kognitif Alan Baddeley mengusulkan model memori kerja (working memory). Menurutnya, ingatan terdiri dari tiga komponen utama, yaitu memori fonologis (memori suara), memori visual-temporal (memori visual), dan pusat eksekutif yang mengoordinasikan informasi dalam memori kerja.
- Richard Atkinson dan Richard Shiffrin: Model multi-store yang diusulkan oleh Atkinson dan Shiffrin membagi ingatan menjadi tiga tahap: memori sensorik (sensoric memory), memori jangka pendek (short-term memory), dan memori jangka panjang (long-term memory). Menurut model ini, informasi melewati tahapan-tahapan ini dalam proses penyimpanan dan pemulihan.
- Elizabeth Loftus: Loftus adalah seorang ahli dalam bidang ingatan saksi mata dan mengungkapkan pentingnya faktor-faktor eksternal yang dapat mempengaruhi ingatan seseorang. Ia menyoroti fenomena manipulasi memori, di mana ingatan dapat diubah atau dipengaruhi oleh pengaruh sosial, pertanyaan yang diajukan, atau informasi baru yang diterima setelah kejadian.
- Hermann Ebbinghaus: Ebbinghaus adalah salah satu pionir dalam bidang psikologi memori. Ia melakukan penelitian tentang penghapusan dan kelupaan informasi. Hasil penelitiannya menggambarkan kurva penghapusan Ebbinghaus, yang menunjukkan bahwa informasi yang tidak dipertahankan atau dipraktikkan akan terlupakan seiring berjalannya waktu.
Pendekatan dan teori tentang ingatan dapat bervariasi di antara ahli-ahli psikologi, namun pemahaman umumnya adalah bahwa ingatan melibatkan proses pengkodean, penyimpanan, dan pengambilan kembali informasi yang telah dipelajari atau dialami.
B. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Ingatan (Memori)
Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi ingatan atau memori seseorang. Berikut adalah beberapa faktor penting yang dapat memengaruhi ingatan:
- Pemrosesan Informasi: Cara seseorang memproses informasi pada awalnya dapat mempengaruhi kemampuan untuk mengingatnya. Pemrosesan yang mendalam, seperti menghubungkan informasi baru dengan pengetahuan yang sudah ada atau mencari makna dalam konteksnya, cenderung memperkuat pengkodean dan memudahkan pengambilan kembali informasi tersebut.
- Perhatian: Ingatan sering kali dipengaruhi oleh tingkat perhatian yang diberikan pada suatu informasi. Jika seseorang tidak memperhatikan secara seksama atau terganggu selama memori sedang terbentuk, kemungkinan ingatan menjadi lemah.
- Emosi: Emosi yang kuat, baik positif maupun negatif, dapat mempengaruhi kekuatan dan kualitas ingatan. Kejadian yang memicu emosi yang kuat cenderung lebih mudah diingat dibandingkan dengan kejadian yang tidak memiliki nilai emosional.
- Pencocokan Konteks: Ingatan dapat ditingkatkan saat informasi diproses atau diambil kembali dalam konteks yang sama seperti saat pengkodean. Konteks yang serupa, seperti tempat, suasana hati, atau kondisi fisik, dapat membantu memulihkan ingatan yang terkait.
- Relevansi dan Makna: Informasi yang dianggap relevan, berguna, atau memiliki makna pribadi cenderung lebih mudah diingat. Menghubungkan informasi baru dengan pengetahuan yang sudah ada atau membuat kaitan dengan pengalaman pribadi dapat meningkatkan pengkodean dan pengambilan kembali informasi.
- Latihan dan Pengulangan: Mengulangi informasi secara berkala atau melibatkan diri dalam latihan dan pempraktikan dapat membantu mengkonsolidasikan ingatan dan meningkatkan retensi informasi dalam jangka panjang.
- Gangguan atau Interferensi: Adanya gangguan atau interferensi dari informasi lain dapat mempengaruhi kemampuan untuk mengingat informasi dengan benar. Contohnya adalah efek interferensi proaktif, di mana informasi yang dipelajari sebelumnya mengganggu ingatan informasi yang dipelajari belakangan.
- Kesehatan Otak dan Faktor Biologis: Kesehatan otak, seperti gangguan neurologis, cedera kepala, atau kondisi medis tertentu, dapat mempengaruhi kemampuan memori seseorang.
Perlu diingat bahwa faktor-faktor ini dapat berinteraksi dan saling mempengaruhi. Setiap individu juga dapat memiliki kekuatan dan kelemahan unik dalam memori mereka, yang dipengaruhi oleh kombinasi faktor-faktor ini serta faktor-faktor lainnya seperti genetika, usia, dan pengalaman hidup.
C. Jenis-Jenis Ingatan (Memori) Menurut Ahli
Ada beberapa jenis ingatan atau memori yang telah diidentifikasi oleh para ahli dalam bidang psikologi. Berikut adalah beberapa jenis ingatan yang umum diakui:
- Memori Sensorik: Memori sensorik merujuk pada kemampuan untuk sementara menyimpan informasi sensorik yang diterima melalui panca indera. Ini termasuk memori ikonik (visual) yang berkaitan dengan penglihatan dan memori ekoik (auditif) yang berkaitan dengan pendengaran. Memori sensorik sangat singkat dan informasi yang tidak diperhatikan secara aktif akan segera terlupakan.
- Memori Jangka Pendek: Memori jangka pendek (short-term memory) adalah tipe memori yang berfungsi untuk menyimpan informasi dalam jumlah terbatas dan jangka waktu pendek. Kapasitas memori jangka pendek terbatas, tetapi informasi dapat dipegang sebentar melalui pengulangan atau pemusatan perhatian. Jika informasi tidak dipertahankan atau diterapkan, ia cenderung dilupakan dalam waktu singkat.
- Memori Jangka Panjang: Memori jangka panjang (long-term memory) mencakup semua informasi yang disimpan dalam jangka waktu yang lebih lama. Ini adalah jenis memori yang berhubungan dengan pengetahuan, pengalaman, dan keterampilan yang telah diperoleh sepanjang hidup. Memori jangka panjang memiliki kapasitas yang lebih besar dan informasi dapat tetap ada selama periode yang lebih lama, bahkan selama bertahun-tahun.
- Memori Episodik: Memori episodik berhubungan dengan ingatan tentang peristiwa-peristiwa khusus dalam kehidupan seseorang, seperti pengalaman pribadi atau kejadian tertentu. Memori episodik melibatkan konteks spasial dan temporal serta pengetahuan tentang apa yang terjadi dalam suatu peristiwa.
- Memori Semantik: Memori semantik berkaitan dengan pengetahuan umum dan fakta-fakta yang diperoleh sepanjang hidup. Ini adalah jenis memori yang terkait dengan pemahaman konsep, kata-kata, prinsip-prinsip, dan informasi deklaratif lainnya yang tidak terkait langsung dengan pengalaman pribadi.
- Memori Prosedural: Memori prosedural terkait dengan pengetahuan dan keterampilan yang berhubungan dengan prosedur atau tindakan tertentu. Ini adalah jenis memori yang terlibat dalam keahlian motorik, seperti mengendarai sepeda atau mengetik, yang cenderung menjadi otomatis setelah dilatih.
- Memori Pengakuan: Memori pengakuan melibatkan kemampuan untuk mengenali informasi yang sudah diperoleh sebelumnya. Ini mencakup kemampuan untuk mengidentifikasi sesuatu yang dilihat, didengar, atau dialami sebagai sesuatu yang sudah dikenal atau diingat sebelumnya.
- Memori Spasial: Memori spasial berhubungan dengan kemampuan untuk menyimpan dan mengingat informasi tentang lokasi dan orientasi objek dalam ruang. Ini memungkinkan kita untuk mengingat arah.
Ciri-ciri ingatan atau memori meliputi beberapa aspek yang menjelaskan bagaimana ingatan beroperasi dan bagaimana informasi disimpan dan diambil kembali. Berikut adalah beberapa ciri-ciri umum dari ingatan:
- Kapasitas: Ingatan memiliki kapasitas terbatas, yang berarti ada batasan pada berapa banyak informasi yang dapat disimpan pada suatu waktu. Kapasitas ini dapat bervariasi antara individu dan tergantung pada jenis memori yang sedang dipertimbangkan, seperti memori jangka pendek atau memori jangka panjang.
- Durasi: Ingatan juga memiliki durasi atau waktu ketahanan dalam menyimpan informasi. Memori sensorik memiliki durasi yang sangat singkat, sementara memori jangka pendek biasanya dapat bertahan hingga beberapa puluh detik. Di sisi lain, memori jangka panjang memiliki durasi yang lebih panjang, bahkan bertahan selama bertahun-tahun atau seumur hidup.
- Pengkodean: Pengkodean merujuk pada proses mengubah informasi menjadi format yang dapat disimpan dan diingat. Informasi diubah menjadi kode atau representasi mental yang sesuai dengan sistem memori yang sedang digunakan. Pengkodean yang baik dan efektif membantu memperkuat ingatan.
- Penyimpanan: Setelah pengkodean, informasi disimpan dalam memori. Memori jangka pendek dan memori jangka panjang berperan dalam menyimpan informasi dalam jangka waktu yang berbeda. Memori jangka pendek menyimpan informasi dalam jangka waktu yang singkat, sedangkan memori jangka panjang digunakan untuk menyimpan informasi dalam jangka waktu yang lebih lama.
- Pengambilan: Pengambilan merujuk pada kemampuan untuk mengakses kembali informasi yang disimpan dalam memori. Ini melibatkan pemulihan informasi dari memori jangka panjang ke memori jangka pendek dan kemudian mengingatnya. Pengambilan dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti ketersediaan petunjuk atau asosiasi yang relevan.
- Kelupaan: Kelupaan merujuk pada hilangnya atau kesulitan mengingat informasi yang sebelumnya disimpan dalam memori. Proses kelupaan dapat terjadi karena berbagai alasan, seperti gangguan pengambilan, interferensi dari informasi lain, atau gangguan yang berkaitan dengan penyimpanan atau pengkodean yang tidak efektif.
- Rekonstruksi: Saat mengingat, ingatan cenderung direkonstruksi berdasarkan bagian-bagian informasi yang masih tersedia dalam memori. Ingatan dapat dipengaruhi oleh pengaruh dan interpretasi subjektif, sehingga cerita atau pengalaman yang diingat mungkin mengalami perubahan atau penyimpangan dari ingatan asli.
- Pengaruh Eksternal: Ingatan dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor eksternal, seperti lingkungan, konteks, atau dorongan emosional. Informasi yang diberikan dalam konteks atau suasana tertentu dapat mempengaruhi kemampuan untuk mengingat atau mengakses kembali informasi tersebut.