1. Pengertian komunikasi interpersonal
Langkah awal untuk memahami karakteristik unik dari komunikasi interpersonal adalah dengan melacak makna dari interpersonal, kata ini merupakan turunan dari awalan inter, yang berarti “antara,” dan kata person, yang berarti orang. Komunikasi interpersonal secara umum terjadi di antara dua orang. Seluruh proses komunikasi terjadi di antara beberapa orang, namun banyak interaksi tidak melibatkan seluruh orang di dalamnya secara akrab. Wood (2013: 21-22).
Menurut Cangara (2004: 4) bahwa komunikasi adalah salah satu aktivitas yang sangat fundamental dalam kehidupan umat manusia. Kebutuhan manusia untuk berhubungan dengan sesamanya. Secara lebih rinci mendefinisikan komunikasi interpersonal sebagai suatu keadaan interaksi ketika seorang (komunikator) mengirimkan stimulus (biasanya simbol-simbol verbal) untuk mengubah tingkah laku orang lain (komunikan), dalam peristiwa tatap muka. Komunikasi antarpribadi yang dimaksud di sini ialah proses komunikasi yang berlangsung antara dua orang secara tatap muka. (Pice dalam Cangara, 2004: 36).
Menurut Maulana & Gumelar (2013: 75) mengatakan bahwa komunikasi interpersonal adalah komunikasi yang terjadi pada dua individu, seperti orangtua-anak, suami-istri, dua sahabat dekat, dua sejawat, guru-murid dan sebagainya. Berkomunikasi dengan orang lain berarti kita belajar makna cinta, kasih sayang, simpati, rasa hormat, rasa bangga bahkan iri hati dan kebencian. Melalui komunikasi kita dapat mengalami berbagai kualitas perasaan itu dan membandingkan antara perasaan yang satu dengan perasaan yang lainnya.
McDavid & Harari (dalam Maulana & Gumelar, 2013: 75) komunikasi interpersonal yaitu suatu proses komunikasi yang ber-setting pada objek-objek sosial untuk mengetahui pemaknaan suatu stimulus yang berupa informasi atau pesan.
Menurut Devito (dalam Maulana & Gumelar, 2013: 75) komunikasi interpersonal adalah penyampaian pesan oleh satu orang dan penerimaan pesan oleh orang lain atau sekelompok kecil orang, dengan berbagai dampaknya dan dengan peluang untuk memberikan umpan balik segera.
Menurut Rakhmat (2007: 118) mengatakan bahwa komunikasi interpersonal dinyatakan efektif bila pertemuan komunikasi saling terbuka dan mendapatkan timbal balik yang positif. Contoh bila anda berkumpul dalam satu kelompok yang memiliki kesamaan dengan anda, anda akan merasa terbuka dan nyaman dengan kelompok tersebut. Berkumpul dengan orang-orang yang anda benci anda akan cenderung menutup diri dan menghindari komunikasi dan anda ingin segera mengakhiri komunikasi anda.
Dari definisi tersebut pada hakikatnya komunikasi interpersonal adalah komunikasi antara orang-orang secara tatap muka, yang memungkinkan setiap pesertanya menangkap reaksi orang lain secara langsung, baik secara verbal atau nonverbal.
2. Aspek-aspek komunikasi interpersonal
Munurut Ahmad dan Harapan (2014: 55) mengatakan ada tujuh aspek utama yang mendasarinya dalam komunikasi antarpribadi, yaitu :
- Berbagi maksud, gagasan, dan perasaaan yang ada dalam diri pengirim pesan serta bentuk perilaku yang dipilihnya.
- Proses kodifikasi pesan oleh pengirim, pengirim pesan atau komunikator mengubah gagasan, perasaan, dan maksud-maksudnya ke dalam bentuk pesan yang dapat dikirimkan.
- Proses pengiriman pesan kepada penerima.
- Adanya saluran (channel) atau media, melalui apa pesan terebut dikirimkan.
- Proses dekodifikasi pesan oleh penerima Penerima menginterpretasikan atau menafsirkan makna pesan.
- Tanggapan batin oleh penerima pesan terhadap hasil interpretasinya tentang makna pesan yang ditangkap.
- Kemungkinan adanya hambatan (noise) tertentu.
Menurut Wood (2013: 23-27) karakteristik komunikasi interpersonal ada delapan karakteristik, yakni :
a. Selektif
Kita tidak mungkin berkomunikasi secara akrab dengan semua orang yang dijumpai dalam kehidupan sehari-hari dan kita berusaha untuk membuka diri seutuhnya hanya dengan beberapa orang yang dikenal baik.
b. Sistemis
Dikatakan bersifat sitemis karena ia terjadi dalam sistem yang bervariasi. Komunikasi terjadi dalam konteks yang mempengaruhi peristiwa dan makna yang melekat terhadapnya. Terdapat banyak sistem yang melekat pada proses komunikasi interpersonal.setiap sistem mempengaruhi apa yang kita harapkan dari orang lain. Cara manusia berkomunikasi sangat beragam dan bervariasi.
c. Unik
Pada tingkatan yang paling dalam komunikasi interpersonal sangat unik, pada interaksi yang melampaui peran sosial, setiap orang menjadi unik dan oleh karena itu menjadi tidak tergantikan.
d. Processual
Komunikasi interpersonal adalah proses yang berkelanjutan. Hal ini berarti komunikasi senantiasa berkembang dan menjadi lebih personal dari masa ke masa. Hubungan persahabatan dan hubungan romantis dapat tumbuh lebih dalam atau lebih renggang seiring berjalannya waktu. Hubungan dalam lingkungan kerja juga dapat berkembang dari masa ke masa.
e. Transaksional
Pada dasarnya, komunikasi interpersonal adalah proses transaksi antara beberapa orang. Ketika bercerita sesuatu yang menarik pada seorang teman, ia tertawa. Ketika atasan anda di kantor menjelaskan sebuah gagasan, anda mengangguk sebagai tanda kalau anda paham. Ketika anda dimarahin orangtua, bisa jadi kepala anda tertunduk sebagai tanda rasa bersalah.
f. Individual
Kita mengetahui bahwa bagian terdalam dari komunikasi interpersonal melibatkan manusia sebagai individu yang unik dan berbeda dengan orang lain.
g. Pengetahuan personal
Komunikasi interpersonal membantu perkembangan pengetahuan personal dan wawasan kita terhadap interaksi manusia. Agar dapat memahami keunikan individu, kita harus memahami pikiran dan perasaan orang lain secara personal.
h. Menciptakan makna
Komunikasi interpersonal adalah berbagi makna dan informasi antara dua belah pihak. Kita tidak hanya bertukar kalimat, tetapi juga saling berkomunikasi. Kita menciptakan makna seperti kita memahami tujuan setiap kata dan perilaku yang ditampilkan oleh orang lain.
Menurut Cangara (2004: 36-37) menurut sifatnya komunikasi dibedakan atas dua macam, yakni:
1. Komunikasi Diadik (Dyadic Comunication) Komunikasi diadik ialah proses komunikasi yang berlangsung antara dua orang dalam situasi tatap muka. Komunikasi diadik dapat dilakukan dalam tiga bentuk :
a. Percakapan
Perakapan berlangsung dalam suasana yang bersahabat dan informal
b. Dialog
Dialog berlangsung dalam situasi yang lebih intim, lebih dalam, dan lebih personal.
c. Wawancara
Wawancara sifatnya lebih serius, yakni adanya pihak yang dominan pada posisi bertanya dan yang lainnya pada posisi menjawab.
2. Komunikasi Kelompok Kecil (Small Group Comunication)
Komunikasi kelompok kecil ialah proses komunikasi yang berlangsung antara tiga orang atau lebih secara tatap muka, di mana anggotaanggotanya saling berinteraksi satu sama lainnya.
Jadi, bedasarkan teori tentang aspek-aspek komunikasi interpersonal, maka aspek-aspek komunikasi interpersonal antara “anak” dengan orangtua lanjut usia yaitu dimana aspek komunikasi interpersonal bisa dikatakan bahwa sejauh ini kita sudah melihat komunikasi dalam sebuah rangkaian kesatuan. Kita telah memahami bahwa cara terbaik untuk memahami komunikasi adalah sebagai proses transaksional, bukan linier. Mendefinisikan komunikasi sebagai proses transaksi yang selektif, sistemik, unik dan berkelanjutan yang melibatkan beberapa orang. Proses tersebut merefleksikan, membangun, dan menciptakan makna terhadap pemahaman personal di antara mereka.
3. Bentuk-bentuk komunikasi interpersonal
Menurut Wood (2013: 19-20) mengatakan ada tiga proses dalam komunikasi interpersonal, yaitu :
a. Model Linear
Model pertama dalam komunikasi interpersonal digambarkan sebagai bentuk yang linear atau searah, proses di mana seseorang bertindak terhadap orang lain. Ini adalah model lisan yang terdiri atas lima pertanyaan. (Siapa?, apa yang dikatakan?, Sedang berbicara di mana?, berbicara pada siapa?, Apa dampak dari pembicaraan tersebut?)
b. Model Interaktif
Model interaktif menggambarkan komunikasi sebagai proses di mana pendengaran memberikan umpan balik sebagai respon terhadap pesan yang disampaikan oleh komunikan.
c. Model Transaksional
Menekankan pada pola komunikasi yang dinamis dan berbagai peran yang dijalankan seseorang selama proses interaksi.
Menurut Buber (dalam Wood, 2013: 22-23) dalam komunikasi interpersonal dibagi menjadi tiga tingkatan:
a. Komunikasi I-it
Dalam komunikasi I-it, interaksi antara kita dan orang lain sangat tidak personal, bisa dikatakan orang lain hanya sebagai objek. Membuat kita tidak mengakui keberadaan orang lain secara personal, melainkan hanya hanya bersifat kebendaan.
b. Komunikasi I-You
Jenis yang paling banyak digunakan dalam interaksi sehari-hari. Kita meperlakukan orang lain lebih dari sekedar objek, tetapi kita sepenuhnya tidak menganggap mereka sebagai manusia yang unik.
c. Komunikasi I-Thou
Jenis komunikasi ini jarang terjadi dalam sebuah interaksi sosial, model ini sebagai bentuk tertinggi dalam interaksi manusia, karena di dalamnya manusia saling menguatkan dan menghargai keunikan masing-masing.
4. Faktor-faktor yang mempengaruhi komunikasi interpersonal
Menurut Rakhmat ( 2007: 97-129) faktor yang mempengaruhi komunikasi interpersonal ada empat, yaitu:
a. Persepsi Interpersonal
Pengaruh persepsi interpersonal pada komunikasi interpersonal sudah jelas perilaku kita dalam komunikasi interpersonal amat bergantung pada persepsi interpersonal. Bila anda diberitahu bahwa dosen anda yang baru itu galak dan tidak senang dikritik, anda akan berhati-hati dalam mengajukan pertanyaan.
b. Konsep Diri
Konsep diri merupakan faktor yang sangat menentukan dalam komunikasi interpersonal, karena setiap orang bertingkah laku sedapat mungkin sesuai dengan konsep dirinya. Bila seorang mahasiswa menganggap dirinya sebagai orang yang rajin, ia akan berusaha menghadiri kuliah secara teratur, membuat catatan yang baik, mempelajari kuliah yang sungguh-sungguh, sehingga memperoleh nilai akademis yang baik.
c. Atraksi Interpersonal
Sudah diketahui bahwa pendapat dan penilaian kita tentang orang lain tidak semata-mata berdasarkan pertimbangan rasional. Kita juga makhluk emosional. Karena itu, ketiak kita menyenangi seseorang, kita juga cenderung melihat segala hal yang berkaitan dengan dia secara positif. Sebaliknya, jika kita membencinya, kita cenderung melihat karakteristiknya secara negatif.
d. Hubungan Interpersonal
Pola-pola komunikasi interpersonal mempunyai efek yang berlainan pada hubungan interpersonal. Tidak benar anggapan orang bahwa makin sering orang melakukan komunikasi interpersonal dengan orang lain, makin baik hubungan mereka. Yang menjadi soal bukanlah berapa kali komunikasi dilakukan tetapi bagaimana komunikasi itu dilakukan.
Menurut Wood (2013: 31-33) mengatakan ada 3 faktor yang mepengaruhi dalam komunikasi interpersonal adalah:
a. Etika
Etika adalah cabang dari filsafat yang fokus pada prinsip moral dan aturan terkait perilaku. Etika menaruh perhatian pada masalah benar dan salah. oleh karena komunikasi interpersonal bersifat tidak dapat ditarik kembali, ia selalu memiliki dampak dalam etika antarmanusia. Apa yang kita katakana dan apa yang kita lakukan berpengaruh terhadap orang lain. Dengan demikian, orang yang bertanggung jawab selalu berhati-hati dengan etika dalam komunikasi.
b. Makna
Proses pemaknaan muncul dari bagaimana kita menginterpretasikan komunikasi. Dalam komunikasi interpersonal, seorang selalu menerjemahkan apa yang dikatakan oleh orang lain.
c. Hubungan
Komunikasi interpersonal adalah cara utama untuk membangun dan memperbaiki sebuah hubungan. Bagaimana cara kita menangani masalah? Apakah dengan konfrontasi, menjauh, atau menggunakan strategi khusus untuk segera meperbaiki hubungan? Oleh karena komunikais tidak memiliki makna intrinsik, kita harus membangkitkan pemahaman pribadi terkait komunikasi.
Berdasarkan uraian teori tentang faktor-faktor yang mempengaruhi komunikasi interpersonal, maka faktor-faktor yang mempengaruhi meliputi persepsi interpersonal, konsep diri, atraksi interpersonal dan hubungan interpersonal. Karena dalam komunikasi interpersonal faktor-faktor ini sangat mempengaruhi jalannya sebuah komunikasi yang dimana bisa saja terjadi komunikasi yang baik, terbuka dan saling percaya atau sebaliknya yang terjadi dimana komunikasi menjadi tertutup dan saling kurang percaya.