Menjelajahi Keunggulan dan Signifikansi Tes GATB (General Aptitude Test Battery)
Tes General Aptitude Test Battery (GATB) adalah salah satu alat penilaian kognitif yang telah menjadi pusat perhatian dalam pengukuran kemampuan dan bakat individu. Dikembangkan oleh Departemen Tenaga Kerja Amerika Serikat, GATB menawarkan serangkaian tes yang dirancang untuk menilai berbagai kemampuan dan kecakapan intelektual seseorang. Artikel ini akan menjelaskan lebih lanjut tentang keunggulan dan signifikansi tes GATB.
Tes GATB pertama kali diperkenalkan pada tahun 1947 sebagai respons terhadap kebutuhan perusahaan dan industri untuk memiliki alat yang efektif dalam menilai kemampuan calon pekerja. Tujuan utama dari tes ini adalah memberikan gambaran komprehensif tentang potensi dan keterampilan kognitif individu, membantu perusahaan dalam proses pengambilan keputusan rekrutmen dan penempatan pekerja.
General Aptitude Test Battery (GATB) disusun oleh oleh Charles E. Odell dari United States Employes Services. Tes ini digunakan untuk konseling pekerjaan di States Employment Service Office. Test ini terdiri dari Terdiri dari 12 subtes yang mengukur 9 jenis bakat.
Tes GATB sebenarnya sudah dijelaskan pada mata kuliah Minat Bakat, tapi untuk memperoleh pengetahuan yang lebih dalam tentang tes ini, saya mencoba memisahkannya secara tersendiri. GATB termasuk tes bakat. Pada umumnya, tes bakat dapat dibagi menjadi dua, yaitu:
Test Special Aptitude: terfokus pada satu bakat saja. Misal mengukur bakat dibidang teknik mekanik, bakat pekerjaan tertentu (klerikal) dsb.
Bateries test: Terdiri dari sejumlah tes, dapat diperoleh analisis profil untuk seseorang individu (intra individu).
Tes GATB masuk sebagai test special aptitude, yang mana dikhususkan untuk mengukur bakat secara spesifik. Contoh tes lain yang mengukur tes bakat secara spesifik seperti IST (Intelligence Structural Test), FACT (Flanagan Aptitude Classification Test), DAT (Differential Aptitude test) dan lain-lain.
A. Struktur dan Komponen Tes GATB
Tes GATB terdiri dari beberapa komponen yang mencakup berbagai aspek kognitif, termasuk:
- Kemampuan Verbal: Menilai keterampilan dalam berbahasa dan memahami informasi tertulis.
- Kemampuan Matematika: Mengukur kemampuan dalam melakukan perhitungan dan memahami konsep matematika.
- Kemampuan Spasial: Menilai kemampuan untuk memahami dan memanipulasi objek dalam ruang tiga dimensi.
- Pemahaman Pengetahuan: Mengukur pengetahuan umum dan keterampilan penguasaan informasi.
B. Aptitude yang diukur Tes GATB
Aptitude G: Intelligence
Merupakan kemampuan belajar secara umum yaitu kemampuan menangkap dan mengerti konsep prinsip, penalaran dan pembuatan keputusan. Memiliki hubungan kuat dengan keberhasilan di sekolah.
Aptitude V: Verbal (Subtes 4: Vocab)
Merupakan kemampuan untuk mengerti arti dari beberapa kata dan penggunaan kata secara efektif, Kemampuan mengerti bahasa secara komprehensif, dan mengerti hubungan antar kata dan mengerti arti keseluruhan paragraf.
Aptitude N: Numerical (Subtes 2: Computation dan sub tes 6: arithmatic reason)
Kemampuan melakukan operasi angka secara cepat dan tepat.
Aptitude S: Spatial (Subtes 3: dimentional space)
Kemampuan untuk berpikir secara visual pada bentuk geometris, kemampuan untuk menangkap objek tiga dimensi dan kemampuan mengingat hubungan yang dihasilkan dari gerakan suatu objek dalam ruang.
Aptitude P: Form Perception
Diukur dengan subtes 5: (tool maching) dan sub tes 7 (form matching)
Mengukur kemampuan untuk melihat bagian dari benda, gambar dan grafik.
Kemampuan melihat perbandingan dan pembedaan secara visual, melihat perbedaan yang nyata pada bentuk atau bayangan dari suatu figur dan panjang lebar suatu grafis.
Aptitude Q: Clerical Perseption
- Diukur dengan subtes 1 (name comparation)
- Mengukur kemampuan untuk mengungkapkan objek klerikal (angka dan huruf)
- Kemampuan persepsi terhadap komputasi secara sepintas.
Aptitude K: Motor kordination
Diukur dengan subtes 8 (Mark Making). Mengukur kemampuan mengordinasikan gerakan otot mata, tangan dan jari dengan terampil dan teliti dalam gerakan yang cepat dan tepat.
Aptitude F: Finger Dexterity
Diukur dengan subtes 11 (Assemble) dan subtes 12 (Dissemble). Mengukur kemampuan gerakan jari-jemari, memanipulasi objek kecil secara terapil dan teliti.
Aptitude M: Manual Dexterity
Diukur dengan sub tes 9 (Plan) dan subtes 10 (Turn). Mengukur kemampuan menggerakkan tangan dengan mudah dan terampil, dan mengukur kemampuan bekerja dengan tangan dalam menempatkan dan memindahkan.
1. Bagian 1 – membandingkan nama-nama (name comparison) – 6 menit tes
Ini berisi dua kolom nama. Peserta tes memeriksa masing-masing pasangan nama, salah satu dalam masing-masing kolom, dan menunjuk-kan apakah nama-nama yang ada sama atau berbeda. Subtes ini mengukur persepsi klerikal (clerical perseption)
2. Bagian 2 – perhitungan (computation) – 6 menit
Tes ini berisi suatu latihan bilangan aritmatik membutuhkan penjumlahan, pengukuran, perkalian atau pembagian selutuh bilangan. Subtes ini mengukur Bakat numerical (numerical aptitude).
3. Bagian 3 – tiga dimensi ruang (three-dimension space) – 6 menit
Tes ini berisi empat rangkaian gambar dengan objek tiga dimensi. Gambar perasangan disajikan sebagai suatu potongan-potongan metal yang datar dimana salah satu berputarputar (berguling-guling) atau keduanya. Garis-garis mengindikasikan dimana salah satu dari empat gambar dengan objek tiga dimensi bisa dibentuk dari gambar perangsang subtes ini mengukur bakat pengetahuan umum dan bakat ruang (general learning ability & spatial aptitude).
4. Bagian 4 – perbendaharaan kata (vocabulary) – 6 menit
Tes ini berisi empat set kata-kata. Peserta tes menunjukkan dua kata-kata yang sama atau arti kata yang berlawanan. Subtes ini mengukur kemapuan pengetahuan umum dan bakat bakat verbal (general learning ability & verbal aptitude).
5. Bagian 5 – mencocokkkan alat-alt (tool matching) – 5 menit
Tes ini berisi serangkaian latihan yang mengandung suatu gambar perangsang dan empat gambar hitam-putih alat-alat perlengkapan bengkel yang sederhana. Peserta tes menunjukkan mana dari empat hitam-putih itu yang sama seperti pada gambar perangsang variasi yang ada hanya mendistribusikan masing-masing gambar hitam putih. Subtes ini mengukur persepsi bentuk (form perception).
6. Bagian 6 – penalaran aritmatik (arithmetic reason) – 7 menit
Tes ini berisi masalah angka aritmatik yang di ekspresikan secara verbal. Subtes ini mengukur kemampuan pengetahuan umum dan bakat numerikal (generical learning ability & numerical aptitude).
7. Bagian 7 – mencocokkan bentuk (form matching) – 6 menit
Tes ini berisikan dua kelompok dengan berbagai cara bentuk gambar yang berpotongan. Peserta tes menunjukkan gambar mana dalam kelompok kedua-duanya persis (tepat) sama ukurannya dan bentuk potongannya seperti masing-masing gambar dalam kelompok perangsang pertama. Subtes ini mengukur persepsi bentuk (form percention).
8. Bagian 8 – membuat tanda-tanda (mark making) – 60 menit
Tes ini bersisi suatu rangkaian hasil perkalian, dimana peserta tes membuat tiga tanda pensil, dikerjakan secepat-cepatnya. Tanda-tanda yang dibuat dengan garis pendek, dua garis vertikal dan tiga garis horizontal dibawahnya. Subtes ini mengukur koordinasi gerak (motor coordition).
9. Bagian 9 – menempatkan- 3 percobaan- masing-masing waktu 15 detik
Peralatan yang digunakan untuk tes ini berisi 10 bagian papan pasak empat persegi Panjang yang dibagi dalam dua bagian, masing-masing berisi 48 lubang. Bagian atas berisi 48 pasak silinder. Peserta tes memindahkan pasak dari lubang dalam bagian papan sebelah bawah dan memasukkannya dalam lubang yang cocok, memindahkan pasak secara serentak dalam masing-masing sisi. Pelaksanaan ini dilakukan dalam tiga waktu, dimana peserta tes harus bekerja dengan cepat untuk memindahkan sebanyak mungkin pasak selama waktu yang disediakan. Subtes ini mengukur kecepatan tangan (manual dexterity).
10. Bagian 10 – memutar (turn) – 3 percobaan – masing-masing 30 detik
Tes ini menggunakan peralatan. Peralatan yang digambarkan dalam bagian 9 juga digunakan dalam tes ini. Pada bagian 10 papan bagian bawah berisi 48 pasak yang berbentuk silinder. Peserta tes memindahkan pasak dari suatu lubang, memutar pasak keatas agar ujungnya menghadap ke atas, dan mengembalikan pasak pada lobang darimana ini tadinya diambil, mempergunakan salah satu tangan. Subtes ini mengukur kecekatan tangan (manual dexterity).
11. Bagian 11 – memasang (assemble) – 90 detik
Tes ini menggunakan peralatan. Peralatan yang digunakan untuk tes ini dan bagian 12 yang berisi papan persegi panjang kecil (papan kecekatan tangan) berisi 50 lubang, dan menyediakan paku penyumbat kecil dari metal dan cincin penutup (ring). Peserta tes mengambil paku penyumbat dari suatu lubang bagia atas papan dengan tangan dan pada waktu yang sama memindahkan ring kecil dari suatu lubang bagian atas papan dengan tangan dan pada waktu yang sama memindahkan ring kecil dari suatu tangkai vertical dengan tangan yang lainnya, peserta tes meletakkan ring pada paku sumbat, dan memasukkan potongan-potongan yang telah telah terpasang ke dalam lubang yang cocok pada papan bagian bawah. Peseta tes meletakkan ring pada paku sumbat, dan memasukkan potongan-potongan yang telah terpasang ke dalam lubang yang cocok pada papan bagian bawah. Peserta tes bekerja dengan cepat dalam memindahkan dan menempatkan setepat mungkin. Subtes ini mengukur kecekatan jari (finger dexterity).
12. Bagian 12 – membongkar (disassemble) – 60 detik
Tes ini mempergunakan peralatan yang sama seperti digambarkan pada bagian 11. Peserta tes memindahkan paku sumbat kecil dari metal memasang dari suatu lubang dalam papan bagian bawah, mendorong ring pada dasar papan, meletakkan ring pada tangkai dengan satu tangan dan paku sumbat kedalam lubang yang cocok pada bagian atas dengan tangan yang lainnya. Peserta tes bekerja dengan cepat untuk memindahkan dan menempelkan paku sumbat dan ring setepat mungkin selama waktu yang disediakan. Subtes ini mengukur kecekatan jari (finger dexterity).
- Komprehensif dan Objektif: Tes GATB mencakup berbagai aspek kemampuan kognitif, memberikan gambaran yang lebih lengkap dan objektif tentang kemampuan individu.
- Penggunaan Luas: Banyak perusahaan dan lembaga pemerintah mengadopsi tes GATB sebagai bagian dari proses seleksi dan penempatan karyawan.
- Prediktif terhadap Kinerja Kerja: Studi menunjukkan bahwa hasil tes GATB dapat memiliki hubungan prediktif yang signifikan dengan kinerja kerja seseorang.
E. Signifikansi dalam Konteks Pekerjaan
- Rekrutmen dan Penempatan yang Efektif: Tes GATB membantu perusahaan untuk melakukan rekrutmen dan penempatan pekerja yang sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan pekerjaan.
- Pengembangan Karyawan: Hasil tes dapat membantu dalam merancang program pelatihan dan pengembangan yang sesuai dengan kekuatan dan kelemahan individu.
- Penyusunan Tim yang Seimbang: Dengan memahami profil kemampuan karyawan, perusahaan dapat menyusun tim kerja yang seimbang dan produktif.
F. Kritik dan Pertimbangan Etis
- Batasan Kesesuaian Budaya: Tes GATB mungkin tidak sepenuhnya sesuai dengan budaya tertentu dan perlu dilakukan penyesuaian.
- Pentingnya Konteks dan Pengalaman: Hasil tes GATB sebaiknya diinterpretasikan dengan mempertimbangkan konteks dan pengalaman hidup individu.
Tes GATB tetap menjadi instrumen yang berharga dalam dunia seleksi dan penempatan pekerja. Meskipun tidak sempurna, keunggulannya dalam menyediakan gambaran komprehensif tentang kemampuan kognitif individu memberikan nilai tambah dalam mengelola sumber daya manusia secara efektif dan efisien. Dengan mempertimbangkan kritik dan pertimbangan etis, penggunaan tes GATB dapat ditingkatkan untuk mendukung perkembangan sumber daya manusia dan pencapaian tujuan organisasi.